Unknown
HUJAN
forum5.png
Mendung menyelimuti kawasan rumahku, angin yang membawa semerbak bau airpun datang menyambut. Gemuruh guntur dan petir bergantian tak mau kalah meraimakan sore ini. Dan tak lama kemudian gemericik air mulai terdengar, air membasahi tanah. Bau khas tanah basah menyeruak memenuhi hidung, menenangkan jiwa. Air yang menetes mengenai genting menimbulkan suara yang indah, bagaikan konser musik rock katamu. Air yang turun dengan derasnya layaknya tirai sutra yang sedang Tuhan pamerkan pada kita, itu juga katamu. Pelangi yang muncul setelah hujan pergi adalah jejak hujan yang Tuhan perlihatkan pada kita agar kita selalu gembira jika hujan datang, yang ini juga katamu.
Perasaan senang tiba-tiba menghampiriku, senyumpun tanpa kusangka terlukis begitu saja di wajahku. Aku yang sedari tadi mengamati datangnya hujan dari balik jendela kamar merasakan perasaan bahagia bercampur kecewa setiap mengingat kenangan datangnya hujan yang selalu bebarengan dengan kedatanganmu, Adit. Memperhatikanmu mengamati hujan sambil mendengarkan puisimu tentang hujan terkadang membuatku iri pada hujan yang menempati tempat khusus dihatimu. Begitu romantisnya syair hujanmu.
“ Dit, sejak kapan sih kamu suka hujan ? sepertinya aku mulai cemburu, setiap kita menyaksikan hujan bersama seperti ini kamu selalu lebih perhatian ke hujan”, aku mulai angkat bicara setelah sejak tadi mendengarkannya memuja keindahan hujan.
“ Sejak aku mulai mengenal kasih sayang, baik dari Mama maupun dari kamu. Saat aku tahu betapa tulusnya kalian sayang ke aku, dan saat kalian menunjukkan hal itu padaku ... hujan selalu datang”, jawabnya dengan tatapan lembut ke arahku. Senyum tipis tergambar nyata di wajahnya, seolah mencerminkan kejujuran ucapannya.


Aku hanya bisa membalas pernyataannya barusan dengan senyum dan anggukan pelan, menatap sorot tajamnya yang lembut. Kunjungannya kali ini sedikit lebih lama dari biasanya, aku juga bersyukur karena hujan kali ini bisa menahannya lebih lama bersamaku. Membuatku bercengkerama banyak dengannya, menyuguhkannya secangkir teh hangat untuknya.

#bersambung
Label:
0 Responses

Posting Komentar


widgets