Unknown

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.
Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa
marah.
Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap
berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.
Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran
kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang
membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.
Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.
Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal
yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung
lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering
bereaksi berlebihan dalam kemarahan.
Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi
Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang
membuat Anda merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah
itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.
Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.
Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu
bila ia tidakmemuliakan,pasti ia menghinakan.
Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia
akan selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.
Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan
cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan
kemapananAndayang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.
Unknown

Do you remember, when hero day was held???

Senin, 11/11/2013 01:00 WIB

Mari Teruskan Perjuangan 10 November 1945

Advertorial - detikNews
Surabaya - Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan

~ Chairil Anwar 

10 November 1945, Kota Surabaya bergelimpangan mayat-mayat. Ribuan pejuang Indonesia dari total 20.000 tentara aktif dan 100.000 masyarakat sipil gugur dibombardir oleh sejumlah tank, pesawat tempur dan dan kapal perang Inggris dan Belanda yang tergabung dalam pasukan sekutu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dan NICA.

Peristiwa itu terjadi karena rakyat Surabaya menolak ultimatum Panglima AFNEI, Mayjen Eric Carden Robert Mansergh untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan pada AFNEI dan NICA dengan membawa bendera putih sebagai tanda menyerah pada sekutu sebagai akibat tewasnya Brigjen Mallaby, Panglima AFNEI sebelum Mansergh.
Unknown

Dangerous things

Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi, " Tiada satu kejelekan pun selain disebabkan oleh dosa dan perbuatan maksiat, baik didunia maupun di akhirat." Perbuatan maksiat dan dosa yang masih melekat akan memberi dampak buruk bagi hati dan jantung.


Dampak negatik yang ditimbulkan dosa antara lain:
  1. Menghalangi datangnya ilmu yang bermanfaat, ilmu adalah cahaya yang disampaikan Allah lewat hati manusia. Jika hati manusia dipenuhi oleh dosa, maka ilmu akan terhalang untuk masuk ke dalam hati manusia.
  2. Perbuatan dosa akan menciptakan hubungan yang tidak baik antara pelaku dosa dengan Tuhannya.
  3. Segala urusan akan menjadi sulit dan terkunci.
  4. Membuat hati menjadi gelap gulita. Orang yang selalu berbuat dosa hatinya menjadi buta, sehingga dia selalu gelap dalam memandang suatu kebenaran
  5. Membuat badan dan jantung lemah.
  6. Menghalangi ketaatan dan melenyapkan keberkahan usia.
  7. Akal menjadi lemah karena kerusakan jaringannya.
  8. Melenyapkan kenikmatan dan kedamaian hidup. Orang yang bergelimang dosa akan selalu was-was hidupnya, sehingga apapun kenikmatan yang diperolehnya akan terasa tidak nikmat.
Unknown

What makes you beautifull ???


Inner Beauty adalah kecantikan yang berada dalam diri manusia.
Inner Beauty adalah kecantikan dari dalam diri manusia yang lahir dari kekuatan pribadi, sehingga akan memancarkan pribadi yang menawan dengan kehidupan yang positif dan produktif.
perhatikan gambar berikut :


Remember this
Unknown

Beauty of You

Membaca judul diatas pasti akan timbul pertanyaan bagaimanakah mempercantik ruh. Mempercantik ruh merupakan bagian dari upaya mencerdaskan aspek spiritual. Jika seseorang telah menguasai kecerdasan spiritual dia akan mampu kecerdasan lainnya. Sebagai buktinya adalah Rasulullah saw, meski beliau umi (tidak dapat membaca dan menulis), tetapi karena beliau mengerti, paham, serta mengamalkan nilai-nilai Al-qur'an, maka beliau dapat menguasai ilmu-ilmu di bidang politik, ekonomi, strategi perang, memimpin keluarga dan memahami cara bergaul dengan umatnya.

  • Kecantikan Lahir dan Kecantikan Batin yang Selaras
Selaras atau senada mempunyai makna bahwa ada dua hal yang seimbang atau sama bobotnya. Dalam pembicaraan ini sesuatu dapat dikatan cantik atau indah apabila ia mempunyai unsur keseimbangan. Keseimbangan antara kecantikan lahir dan kecantikan batin. Pengertian keseimbanagn adalah keadilan untuk memberi sesuatu sesuai kebutuhan masing-masing.
Demikian pula halnya dengan kecantikan, ketika sudah dapat menyeimbangkan antara kecantikan lahir dan batin, maka akan muncul rasa percaya diri yang tinggi. Pada waktu berhadapan dengan orang lain yang dianggap lebih "tinggi", maka akan tetap merasa "aman" dan tidak merasa inferior (minder) walaupun tanpa perhiasan, busana mewah, make up yang mahal, apalagi bila dilengkapi dengan kecantikan lahir. Alangkah bahagianya seseorang yang telah menerima anugerah dari Allah berupa kecantikan lahir kemudian dia melengkapi dengan kecantikan batin, sehingga yang selalu dia cari adalah Keridhaan Allah semata. Ini sesungguhnya pangkal dari kecantikan ruh.
Unknown



الحديث الأربعون
HADITS KE-40


HIDUP BAGAIKAN SEORANG PENGEMBARA
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال أخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم بمنكبي رضي الله عنه فقال - كن في الدنيا كأنك غريب , أو عابر سبيل - وكان ابن عمر رضي الله عنه يقول " إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء وخذ من صحتك لمرضك ومن حياتك لمماتك " رواه البخاري
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memegang pundakku, lalu bersabda : Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata : “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”.
[Bukhari no. 6416]


Imam Abul Hasan Ali bin Khalaf dalam syarah Bukhari berkata bahwa Abu Zinad berkata : “Hadits ini bermakna menganjurkan agar sedikit bergaul dan sedikit berkumpul dengan banyak orang serta bersikap zuhud kepada dunia”. Abul Hasan berkata : “Maksud dari Hadits ini ialah orang asing biasanya sedikit berkumpul dengan orang lain sehingga dia terasing dari mereka, karena hampir-hampir dia hanya berkumpul dan bergaul dengan orang ini saja. Ia menjadi orang yang merasa lemah dan takut. Begitu pula seorang pengembara, ia hanya mau melakukan perjalanan sebatas kekuatannya. Dia hanya membawa beban yang ringan agar dia tidak terbebani untuk menempuh perjalanannya. Dia hanya membawa bekal dan kendaraan sebatas untuk mencapai tujuannya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap zuhud terhadap dunia dimaksudkan untuk dapat sampai kepada tujuan dan mencegah kegagalan, seperti halnya seorang pengembara yang hanya membawa bekal sekadarnya agar sampai ke tempat yang dituju. Begitu pula halnya dengan seorang mukmin dalam kehidupan di dunia ini hanyalah membutuhkan sekadar untuk mencapai tujuan hidupnya.
Label: 0 Comment |
Unknown



الحديث الحادي والعشرون
HADITS KE-21


ISTIQOMAH
عن أبي عمرو وقيل : أبي عمرة سفيان بن عبدالله الثقفي رضي الله عنه – قال : يا رسول الله , قل لي في الإسلام قولاً لا أسأل عنه أحداً غيرك, قال " قل آمنت بالله ثم استقم " رواه مسلم .
Dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdullah radhiyallahu anhu, ia berkata : " Aku telah berkata : ‘Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu’. Bersabdalah Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Katakanlah : Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamalah kamu’ “.
[Muslim no. 38]


Kalimat “katakanlah kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu”, maksudnya adalah ajarkanlah kepadaku satu kalimat yang pendek, padat berisi tentang pengertian Islam yang mudah saya mengerti, sehingga saya tidak lagi perlu penjelasan orang lain untuk menjadi dasar saya beramal. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : “Katakanlah : ‘Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamalah kamu’ “. Ini adalah kalimat pendek, padat berisi yang Allah berikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Dalam dua kalimat ini telah terpenuhi pengertian iman dan Islam secara utuh. Beliau menyuruh orang tersebut untuk selalu memperbarui imannya dengan ucapan lisan dan mengingat di dalam hati, serta menyuruh dia secara teguh melaksanakan amal-amal shalih dan menjauhi semua dosa. Hal ini karena seseorang tidak dikatakan istiqamah jika ia menyimpang walaupun hanya sebentar. Hal ini sejalan dengan firman Allah : “Sesungguhnya mereka yang berkata : Allah adalah Tuhan kami kemudian mereka istiqamah……”.(QS. Fushshilat : 30)
yaitu iman kepada Allah semata-mata kemudian hatinya tetap teguh pada keyakinannya itu dan taat kepada Allah sampai mati.
Label: 0 Comment |
Unknown



الحديث الخامس عشر
HADITS KE-15


BERKATA BAIK ATAU LEBIH BAIK DIAM, SERTA MEMULIAKAN TAMU
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت , ومن كان يوم بالله واليوم الاخر فليكرم جاره , ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya”.
[Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]


Kalimat “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”, maksudnya adalah barang siapa beriman dengan keimanan yang sempurna, yang (keimanannya itu) menyelamatkannya dari adzab Allah dan membawanya mendapatkan ridha Allah, “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” karena orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya tentu dia takut kepada ancaman-Nya, mengharapkan pahala-Nya, bersungguh-sungguh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Yang terpenting dari semuanya itu ialah mengendalikan gerak-gerik seluruh anggota badannya karena kelak dia akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan semua anggota badannya, sebagaimana tersebut pada firman Allah :
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya kelak pasti akan dimintai tanggung jawabnya”. (QS. Al Isra’ : 36)

dan firman-Nya:
“Apapun kata yang terucap pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”. (QS. Qaff : 18)

Bahaya lisan itu sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya”.

Beliau juga bersabda :
“Tiap ucapan anak Adam menjadi tanggung jawabnya, kecuali menyebut nama Allah, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran”.

Barang siapa memahami hal ini dan beriman kepada-Nya dengan keimanan yang sungguh-sungguh, maka Allah akan memelihara lidahnya sehingga dia tidak akan berkata kecuali perkataan yang baik atau diam.
Label: 0 Comment |
Unknown



الحديث السابع
HADITS KE-7


AGAMA ADALAH NASIHAT
عن أبي تميم بن أوس الـداري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال " الدين النصيحة قلنا لمن ؟ قال : لله ولرسوله وللأئمة المسلمين و عامتهم
Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari radhiallahu 'anh, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?, Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim”
[Muslim no. 55]


Tamim Ad Daari hanya meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan sebuah kata singkat penuh isi, maksudnya ialah segala hal yang baik. Dalam bahasa arab tidak ada kata lain yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para ulama bahasa arab tentang kata Al Fallaah yang tidak memiliki padanan setara, yang mencakup makna kebaikan dunia dan akhirat.

Kalimat, “Agama adalah Nasihat” maksudnya adalah sebagai tiang dan penopang agama, sebagaimana sabda Rasulullah, “Haji adalah arafah”, maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan bagian terpenting haji.
Tentang penafsiran kata nasihat dan berbagai cabangnya, Khathabi dan ulama-ulama lain mengatakan :
1. Nasihat untuk Allah à maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memberikan kepada Allah sifat-sifat sempurna dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mencintai dan membenci sesuatu semata karena-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku ikhlas dalam segala urusan, mengajak melakukan segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada sesama manusia. Khathabi berkata : “Secara prinsip, sifat-sifat baik tersebut, kebaikannya kembali kepada pelakunya sendiri, karena Allah tidak memerlukan kebaikan dari siapapun”
Label: 0 Comment |
Unknown

Terima, Resapi dan Lakukan

Banyak hal yang datang menghampiri kita dari waktu ke waktu, semuanya adalah pengalaman berharga untuk kita. Mengapa demikian ??? Karena berbagai hal itu mengajari kita untuk selalu meneguhkan hati disaat apapun. Hal baik maupun buruk memberikan kita sebuah pelajaran hidup, bahwa semuanya akan berakhir jika dihadapi bukan ditinggal lari.

Langkah pertama untuk menghadapinya adalah dengan menerima tantangan tersebut, terimalah seberat apapun hal itu. Seburuk apapun itu, yakinlah bahwa suatu saat hal ini akan membantu kita menghadapi masalah yang serupa agar kita tidak mengalami kegagalan lagi. Lalu, resapi makna yang terkandung didalam masalah tersebut. Pastikan kita mengetahui penyebab masalah ini, ambil makna pentingnya. 

Dan yang paling penting dan terutama adalah eksekusi keputusan, keputusan apa yang kita ambil untuk menghajar masalah tersebut sampai tuntas. Jangan biarkan orang lain mendikte jalan mana yang akan kita ambil, kita adalah masinis di kereta kehidupan ini.

Unknown

Who am I ???


Pertanyaan yang beberapa hari ini mengusikku. Siapa sebenarnya aku ? dan Seperti apa sebenarnya aku ini?
Aku yakin pasti hanya ada satu orang yang dapat menjawabnya, coba Anda tebak siapa ? Ya ... benar sekali, jawabannya adalah diri kita sendiri.
Aku adalah seperti apa yang kupikirkan, jika aku pikir kau bisa melakukannya maka pasti aku bisa melakukannya. Dan jika aku pikir aku akan berhasil maka aku akan berhasil. Maksudnya adalah, diri kita merupakan motivator terpenting dan paling kita percaya sebab diri kita adalah orang yang paling kenal serta tahu seberapa besar power (kemampuan) yang kita miliki.

Menjawab pertanyaan pertama tadi, Siapa sebenarnya aku ?
Aku adalah manusia biasa dengan kemampuan lebih, artinya aku sama dengan orang lain jadi aku juga mempunyai kesempatan yang sama dengan mereka. Namun, aku mempunyai kemampuan lebih, lebih untuk bersabar, bertahan, serta mengendalikan diri. 

Apa sebenarnya aku ? 
Aku adalah setitik warna dalam luasnya kanvas kehidupan, jika aku terus menorehkan titik-titik warnaku maka bukan tidak mungkin suatu saat dunia ini akan penuh oleh warnaku. Artinya, aku harus terus berusaha mencapai cita dan mimpiku walaupun banyak tantangan datang, karena suatu saat aku akan menjadi setitik warna yang berarti.

Jadi, bagaimana dengan Anda ? Siapa Anda sebenarnya ?
Label: 0 Comment |

widgets