Unknown

Beauty of You

Membaca judul diatas pasti akan timbul pertanyaan bagaimanakah mempercantik ruh. Mempercantik ruh merupakan bagian dari upaya mencerdaskan aspek spiritual. Jika seseorang telah menguasai kecerdasan spiritual dia akan mampu kecerdasan lainnya. Sebagai buktinya adalah Rasulullah saw, meski beliau umi (tidak dapat membaca dan menulis), tetapi karena beliau mengerti, paham, serta mengamalkan nilai-nilai Al-qur'an, maka beliau dapat menguasai ilmu-ilmu di bidang politik, ekonomi, strategi perang, memimpin keluarga dan memahami cara bergaul dengan umatnya.

  • Kecantikan Lahir dan Kecantikan Batin yang Selaras
Selaras atau senada mempunyai makna bahwa ada dua hal yang seimbang atau sama bobotnya. Dalam pembicaraan ini sesuatu dapat dikatan cantik atau indah apabila ia mempunyai unsur keseimbangan. Keseimbangan antara kecantikan lahir dan kecantikan batin. Pengertian keseimbanagn adalah keadilan untuk memberi sesuatu sesuai kebutuhan masing-masing.
Demikian pula halnya dengan kecantikan, ketika sudah dapat menyeimbangkan antara kecantikan lahir dan batin, maka akan muncul rasa percaya diri yang tinggi. Pada waktu berhadapan dengan orang lain yang dianggap lebih "tinggi", maka akan tetap merasa "aman" dan tidak merasa inferior (minder) walaupun tanpa perhiasan, busana mewah, make up yang mahal, apalagi bila dilengkapi dengan kecantikan lahir. Alangkah bahagianya seseorang yang telah menerima anugerah dari Allah berupa kecantikan lahir kemudian dia melengkapi dengan kecantikan batin, sehingga yang selalu dia cari adalah Keridhaan Allah semata. Ini sesungguhnya pangkal dari kecantikan ruh.
Rasullah telah mengajarkan kepada umatnya agar dalam segala aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, berpakaian, bercermin, melepas pakaian dan lain-lain diawali dengan doa. Salah satu contohnya adalah apabila bercermin Rasul menuntun kita untuk berdoa agar Allah memberikan kecantikan batin atau akhlak, sebagaimana Dia menganugerahkan kecantikan lahiriah. Doa tersebut artinya sebagai berikut:
Ya Allah sebagaimana Engkau baguskan penciptaanku, maka baguskanlah pula akhlakku. (HR Abu Ya'la)
Kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat umum namun tidak ada tuntunan dari Rasulullah saw merayakan kenduri atau selamatan pada saat kandungan berumur tujuh bulan, yang mana di dalamnya dibacakan surat Yusuf atau surat Maryam. Konon hal ini dilakukan agar kelak sang anak dapat setampan nabi Yusuf yang terkenal akan ketampanannya atau sepeti Maryam yang suci.

Kalau mereka mau merenungkan, nabi Yusuf bukan hanya memiliki wajah tampan dan rupawan, namun lebih dari itu, beliau adalah sosok pribadi yang sangat inner beauty. Bukankah beliau memaafkan saudara-saudaranya yang akan membunuhnya, seperti yang dikisahkan dalam QS Yusuf [12]:92.
Bukankah pemaaf merupakan akhlak yang sulit dilakukan tapi haruss kita upayakan, sebab kalau kita tidak mampu mengatasi penyakit yang satu ini, maka ia akan berubah menjadi dendam. Padahal dendam tersebut merupakan perangai setan yang menyerang kita. Bukankah kita sekarang digoda untuk menempuh jalan yang menyesatkan karena dendam setan pada manusia.
  • Mencerdaskan Hati
Seoang wanita memiliki inner beauty belumlah cukup jika dia belum menjadi wanita shalehah. Begitu juga sebaliknya, wanita shalehah hendaklah inner beautynya dilengkapi dengan kecerdasan otak dan hati yang bersinergi. Banyak wanita baik hati dan pintar, dimana semua tabiat kesempurnaan hidup dia peroleh, namun apalah artinya jika dia tidak beribadah kepada Allah. Di sisi lain, ada wanita cantik wajah dan iman, namun sayang dia tidak dibekali dengan kecerdasan hati dan otak yang memadai, dia selalu kelihatan lemah jika bertukar fikiran apalagi menganalisa sesuatu.

Wanita shalehah hendaknya memiliki nilai-nilai inner beauty. Melalui bekal imannya kepada Allah dia dituntut menjadi sosok yang cerdas dan pintar. Diatas telah disebutkan bahwa hal-hal yang mengemas inner beauty manusia antara lain adalah ilmu pengetahuan.
Menurut penelitian, ternyata ilmu pengetahuan yang diserap oleh seseorang tidak hanya ditangkap oleh kemampuan otak atau akal saja. Ternyata ada wadah lain yang maha dahsyat dari otak, ia adalah HATI. Menurut Al-qur'an fungsi hati adalah sebagai alat untuk mengetahui, mengingat Allah, merenungi ayat-ayat al-qur'an dan melihat Allah (merasa lebih dekat dengan Allah). Di samping juga berfungsi sebagai penentu kehendak seseorang. Adapun secara spiritual, hatilah yang menjadi pusat penilaian amal dan pusat manusia merasakan kehadiran Allah. Dan yeng lebih hebat lagi hati adalah stasiun penerima wahyu, ilham dan ilmu laduni.
Label:
0 Responses

Posting Komentar


widgets