Unknown



MAKALAH

KARAKTER WIRAUSAHA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan







Oleh :
Mahasiswa ES

Dosen Pengampu :
Robikan, S.E., M.SI


Prodi :
Ekonomi Syariah
FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH (UNWAHA)
TAMBAKBERAS JOMBANG
2014

A.    PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Saat ini karakter banyak yang tidak memiliki dan mengindahkannya. Namun sebenarnya karakter sangatlah penting. Karakter sebenarnya tidak hanya untuk pergaulan sehari-hari, bahkan dalam studi kewirausahaan, karakter juga dibutuhkan.
Seorang wirausahawan pastilah tidak terbentuk secara instan atau telah ditakdirkan menjadi seorang wirausaha. Ada beberapa cara untuk membuat seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.
Ada dimana keturunan dari seorang wirausaha tidak mampu mengikuti langkah orangtuanya untuk menjadi wirausaha, dan sebaliknya orang biasa yang karena terus menerus berusaha membangun karakter wirausaha akhirnya menjadi wirausaha.
Dan untuk menjadi wirausahawan yang berkarakter tidaklah mudah dan singkat, namun membutuhkan banyak waktu dan usaha yang ulet.
Dalam makalah ini akan sedikit dibahas mengenai seluk beluk karakter wirausaha. Yang mana akan memiliki manfaat untuk menjadi bahan pembelajaran bagi yang membacanya.



2.      RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
-          Definisi karakter
-          Proses pembentukan karakter
-          Pentingnya karakter bagi kehidupan wirausaha
-          Ciri-ciri karakter wirausaha


3.      TUJUAN PENULISAN
Mengacu pada latar belakang diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
-          Untuk mengetahui definisi karakter.
-          Agar mamahami proses pembentukan karakter.
-          Untuk mengetahui pentingnya karakter bagi kehidupan wirausaha
-          Agar memahami ciri-ciri karakter wirausaha.
B.     PEMBAHASAN

1.      Definisi karakter
Karakter berasala dari kata bahasa Latin yaitu kharakter, kharassein dan khurax, yang maknanya tools for making, to engrave, dan pointed stake. Kata ini mulai banyak digunakan dalam bahasa Prancis yaitu caractere pada abad ke 14 M, yang mana kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi character, dan kemudian didunakan dalam bahasa Indonesia.
Karakter mengandung beberapa pengertian, yaitu :
-          Suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan aktraktif.
-          Reputasi seseorang.
-          Seseorang yang memiliki kepribadian yang eksentrik.
Dalam kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain.
Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa dalam membangun sebuah karakter merupakan proses mengukir atau memahat jiwa untuk menjadi sedemikian rupa, dan berbentuk unik, menarik atau berbeda, dan dapat dibedakan dengan yang lain.
Hal ini seperti diibaratkan huruf dalam sebuah huruf abjad yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya meskipun ada yang sedikit sama, namun dari kesemuanya memiliki ciri yang berbeda. Seperti itulah sebuah karakter, yang mana semua orang memiliki karakter yang berbeda baik yang telah memiliki karakter atau yang belum atau antara yang berkarakter baik dan yang buruk.


2.      Proses pembentukan karakter
Jika membahas tentang proses pembentukan karakter, maka cerita hidup Helen Keller (1880-1968) yang dengan gigihnya berusaha dengan bimbingan Annie Sullivan adalah contohnya. Dengan segala keterbatasannya, ia mampu tumbuh menjadi manusia yang berkaraker. Ia selalu menunjukkan bahwa dalam proses pembentukan karakter tersebut tidak mudah dan seketika atau instan. Diperlukan gambaran mendalam untuk membuat rentetan keputusan moral dan ditindaklanjuti dengan tindakan nyata sehingga menjadi praktis, refleksi dan praktik.diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan, watak atau tabiat seseorang.
Kata-kata Helen yang harus tetap diingat mengenai karakter adalah karakter tidak bias dikembangkan didalam kesenangan dan ketentraman. Hanya melalui pengalaman percobaan dan penderitaan jiwa yang dapat diperkuat, visi dibersihkan, ambisi diilhami dan sukses dicapai.
Memang, kebanyakan dari orang-orang yang berkarakter adalah orang yang sejak kecil tidak sering dan jarang mendapatkan kesenangan. Yang mana hal itu akan membuat jiwa untuk lebih keras berusaha untuk maju. Bahkan nabi Muhammad sekalipun.
Karakter setiap manusia terbentuk melalui 5 Tahap yang saling berkaitan. Lima tahapan itu adalah :
-          Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, seperti agama, ideologi, pendidikan dll.
-          Nilai membentuk pola fikir seseorang yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk rumusan visi.
-          Visi turun ke wilayah hati membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan membentuk mentalitas.
-          Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap.
-          Sikap-sikap dominan dalam diri seseorang yang secara keseluruhan mencitrai dirinya adalah apa yang disebut sebagai karakter atau kepribadian.


3.      Pentingnya karakter bagi kehidupan
Karakter memiliki peranan yang penting untuk kehidupan. Seperti pernyataan seorang hakim agung di Amerika, Antonin Scalia yang menunjukkan denagn tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan. Sebab kecerdasan dan pengetahuan memang dapat diperjualbelikan.
Setiap kehidupan di satu pihak berlangsung panjang dan merupakan suatu mata rantai dari usaha pelayanan yang tidak terputuskan. Sebagian besar kesuksesan tergantung pada bagaimana seseorang dengan baik merundingkan cara untuk melalui hubungan sehari-hari dengan orang lain tanpa perselisihan dan pertentangan. Orang yang pandai berunding sedemikian rupa ialah termasuk yang mengerti seni menjual. Adapun seni menjual merupakan salah satu wujud dari jiwa dan karakter wirausaha.


4.      Ciri-ciri karakter wirausaha
Ada banyak pendapat mengenai ciri-ciri karakter wirausaha ini. Hal itu dikarenakan para pakar dan pelaku wirausaha sendiri telah mendefinisikan dan membuat pemikirannya. Namun dari banyaknya pendapat yang ada, maka semua itu dirangkum menjadi :
·         memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup, karakteristik ini terdiri dari :
-          pekerja keras.
-          Tidak pernah menyerah
-          Memiliki semangat
-          Memiliki komitmen yang tinggi
·         Orientasi ke masa depan, karakteristik ini terdiri dari :
-          Visioner
-          Berfikir positif
-          Memiliki pengetahuan yang luas
·         Memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul, karakteristik ini terdiri dari :
-          Keberanian untuk bertindak
-          Membangun tim yang baik
-          Berfikir dan berjiwa besar
-          Berani mengambil resiko
Ciri berani mengambil resiko meliputi karakter pengambil resiko yang moderat dan dapat diperhitungkan, mampu belajar dari kegagalan, toleran terhadap ketidakpastian,
menyukai tantangan dan agresif. Dengan karakter tersebut, seorang wirausahawan menyadari bahwa tidak semua faktor yang mempengaruhi tercapainya hasil berada dalam pengendaliannya. Karena itu, dalam setiap usaha untuk mencapai keberhasilan, padanya melekat kemungkinan untuk gagal yang sering disebut sebagai suatu resiko. Nilai resiko bagi seorang wirausahawan dapat diperhitungkan atau diperkirakan secara intuitif. Bila nilai kerugian dari resiko terlalu kecil, bagi seorang wirausahawan tidak menarik untuk diambil, karena kurang menantang. Sebaliknya bila kemungkinan untuk berhasil terlalu kecil, ia pun tidak akan nekad untuk menghadapinya. Seorang wirausahawan hanya akan mengambil pilihan dengan resiko yang wajar dan realistis.
-          Memiliki mentor
-          Pikiran yang terbuka
-          Kepercayaan
·         Memiliki jaringan usaha yang luas, karakteristik ini terdiri dari :
-          Jaringan kerja
-          Teman
-          Kerja sama
·         Tanggap dan kreatif menghadapi perubahan, karakteristik ini terdiri dari :
-          Berpikir kritis
-          Menyenangkan
-          Proaktif
-          Kreatif
Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
-          Inovatif
Selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja. Tidak terpaku pada masa lalu, tapi selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif inovatif).
-          Efisien
-          Produktif
-          orisinal

Label:
0 Responses

Posting Komentar


widgets