Unknown
BAB- 7
F L U I D A
Fluida meliputi cairan dan gas yang menempati ruang yang mengalir di bawah pengaruh
gravitasi, sehingga fluida cenderung tidak mempertahankan bentuknya.perbedaan fluida dan zat
padat tidak tajam
Gas bersifat memiliki volume dan bentuk yang tidak tetap. Gas akan berkembang
mengisi beberapa wadah tertutup dimana gas itu berada,dan jika wadah itu terbuka,gas akan
bocor.Pada gas cair,molekul2 nya terpisah sangat jauh.molekul2nya menggunakan gaya satu
sama lain saat bertubrukan,akibatnay setiap molekul bergerak bebas pada garis lurus sampai
menabrak molekul lainnya atau dinding wadah.ini adalah gerak molekul tidak terbatas yan
menyebabkan perluasan gas yang tidak dapat terpisahkan.selanjutnya,gas yang sangat
cair,cenderung memliki sifat yang sama,karena frekwensi benturan molekulnya sangat kecil
sehingga perilaku perbedaan gas bukan disebabkan oleh perbedaan gaya dari kedua molekul
tersebut.
Gas memiliki sifat khusus yang dihasilkan dari pemuaiannya,seperti halnya cairan yang
memiliki sifat khusus yang diakrenakan cairan memiliki permukaan.meskipun demikian, gas dan
cairan memiliki beberapa sifat umum yang disebabkan dari sofat ketidak kakuannya.kata fluida
digunakan pada gas dan cairan saat membicarakan sifat yang umum pada keduanya.sifat umum
fluida ini yang dibahas pada bab ini,sedangkan untuk sifat khususnya,dibahas pada bab 8 & 9.
7.2.tekanan
Gaya gaya dimana fluida menggunakan sekitarnya ditandai oleh 1 ukuran,yatu tekanan
fluida. Tekanan fluida dapat dihasilkan dari gaya luar atau gaya berat fluida itu sendiri. Jadi
untuk membahas 2 sebab tekanan fluida ini secara terpisah,efek gravitasi diabaikan pada bagian
ini.
Karena gaya F bekerja pada daerah permukaan A maka tekanan P digambarkan sebesar Fy dari
komponen F yang tegak lurus dibagi A :

P=Fy /A
Contoh :, 5kg balok yang diam diatas meja(gambar 7.2) menggunakan gaya tegak lurus pada
meja:
Fy = 5 kg x 9.8 m/s
2
Jika luas permukaan pada meja 1.4 m2
tekannnya adalah :
P = Fy/A = 49 N/1.4 m2
= 35 N/m2
Contoh lainnya , pemain ski dengan massa 80kg menuruni kemiringan 20o
. pemain ski
mengerjakan gaya vertical sebesar 80kg x 9.8m/s
2
= 784 N pada salju.besarnya komponen gaya
yang tegas lurus pada kemiringan adalah : Fy= 784 N x cos 20o
= 2460 N/m2
.Konsep tekanan terbatas pada kegunaannya dalam mempelajari zat padat karena dari
definisinya hanya melibatkan bagian dari gaya yang hadir.selanjutnya nilai tekanan tergantung
pada daerah yang terkait yang mungkin rancu.
Sifat fluida 1: fluida yang diam tidak mengerjakan gaya yang parallel pada permukakaan. Fakta
menarik ini dikarenakan ketidakkakuan fluida.dalam fluida ,dikerjakan gaya parallel pada
permukaan,permukaannya tentu saja akan mengerjakan gaya parallel pada fluida.gambar 7.4
menunjukkan objek dengan gaya F1 & F2bekerja parallel pada 2 sisi dan gaya F3 = -(F1 + F2).
Gaya total dan torsi total pada benda adalah nol,sehingga benda seimbang,dengan syarat tidak
melekuk atau pecah.benda padat yang dapat melapisi lekukan,akan seimbang di bawah kondisi
ini.fluida dengan kata lain tidak memiliki kekakuan sehingga dapat mengalir,fluida tidak dapat
tetap diam jika ada gaya parallel yang bekerja,jadi fluida yang diam tidak dapat mengerjakan
gaya parallel pada permukaan.
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa  fluida tidak memliliki koefisien gesek statis.
Bayangkan perahu kayu mengapung diatas air,perahu akan tetap diam tak masalah seberapa kecil
F karena air tidak dapat mengerjakan gaya parallel pada F yang seimbang.sekali perahu mulai
bergerak,situasi berubah sejak fluida sedang bergerak relative pada perahu. Pergerakan fluida
mengerjakan gaya parallel pada permukaan. Besarnya akan meningkat sebanding dengan
kecepatan. Akibatnya perahu memiliki percepatan karena adanya F hingga kecepatannya
mencapai nilai yang besarnya sama dengan gaya gesek pada air sebesar F.
Sifat fluida 2: dengan tiadanya gravitasi,seperti mengabaikan berat fluida itu sendiri,tekanan
pada fluida adalah sama di setiap titik.
Sifat ini dibuktikan dengan menunjukkan bahwa tekanan adalah sama pada titik P dan titik
Q.selanjutnya dari sifat fluida 1,gaya yang bekerja adalah tegak lurus dengan permukaannya.jika
Pp adalah tekanan pada titik p,dan Pq adalah tekanan pada titik q,maka ada gaya bekerja sebesar
Fp=pp.A        yang tegak lurus terhadap p
Dan  Fq=pqA  yang tegak lurus terhadap q
Dimana A adalah areadi dasar bejana.sejak gaya parallel bekerja pada sumbu bejana dimana
semua gaya bekerja tegak lurus terhadap sumbu bejana,semua gaya Fp  dan Fq harus memiliki
nilai yang sama jika total gaya pada sumbu bejana harus nol,dengan begitu
Fp =Fq
PpA=PqA Pp=Pq
Sejak p dan q pada titik yang sama dalam fluida,ini membuktikan bahwa tekanan dalam fluida
sama di semua titik.
Untuk melihat bagaimana sifat fluida ini diterapkan,anggap fluida mengisi penuh silinder yang
bersekat,jika gaya F mengarah ke bawah diterapkan pada piston di atas penutup silinder,maka
fluida akan mengejakan gaya yang berlawanan –F pada piston saat piston diam,oleh karena
itu,saat seimbang,tekanan dikerjakan oleh fluida pada piston sebesar p=F/A, dimana dari sifat
fluida 2,tekanan sama di setiap titik.(ingat pada bagian ini kita mengabaikan gravitasi.Seandainya sekarang silinder terhubung oleh pipa pada silinder yang lebih kecil, dengan
penutup bersekat area A,,seperti gambar 7.7. berapa besar F’ yang harus dikerjakan pada piston
yang lebih kecil agar keadaan tetap seimbang? Sejak tekanan sama di setiap titik pada
fluida,tekanan yang dikerjakan oleh fluida pada silinder kecil harus sebesar p=F/A. dengan kata
lain,gaya yang dikerjakan oleh fluida pada piston yang lebih kecilharus sebesar F’ untuk
menyeimbangkan gaya yang bekerja,jadi p=F’/A’. hasil  dari penyamaan tekanan ini,kita
dapatkan :
p = F/A=F’/A’
F’= pA’ =A’/A x F
Contohnya,nya jika A= 0.1 m2 dan F=900 N, tekanan pada fluida sebesar p=900 N/0.1 m2
=9000
N/m2
, besarnya gaya F’ yang dikerjakan pada piston yang lebih kecil adalah :
F’=pA’=9000 N/m2
x 0.01 m2
=90 N
Dengan begitu gaya yang 90 N pada piston kecil dapat menopang gaya sebesar 9000 N pada
piston besar.
Pompa hidrolik biasanya digunakan pada garasi untuk mengangkat mobil,menggunakan
prinsip ini untuk mengangkat berat F yang besar denag gaya F’ yang kecil.prinsip ini sama
dengan prinsip pesawat sederhaha(bab 6.2). piston kecil bergerak melalui jarak yang panjang d’
dalam mengangkat piston besar dengan jarak yang pendek d.
Banyak pemakaian prinsip ini pada dunia medis dan sains.
Efek gravitasi dalam fluida
Hukum Pascal hanya benar saat gaya diabaikan, dimana tekanan dihasilkan dari gaya
luar. Contohnya pada gambar 7.6 dan 7.7 . hal yang penting dari gaya gravitasi pada fluida
tergantung pada kerapatan fluida.
Kerapatan
Kerapatan partikel  adalah rasio m dari partikel tersebut terhadap volumenya V
Ρ = m/V
Kerapatan adalah karakteristik dari partikel, terlepas dari volume atau massanya. Contoh, massa
3 l (3000 cm2
) etanol sebesar 2367 g. oleh karena itu kerapatannya adalah
Ρ = m/V= 2367/3000=0.79 g/cm2
Kerapatan dari beberapa zat padat, cair, dan gas pada umumnya tercantum pada tabel 7.2.
Kerapatan biasanya ditentukan dalam satuan gram per sentimeter kubik, pada CGS unit. Sangat
mudah untuk mengubah ke unit lainnya, 1 kg= 1000 g dan 1 m = 100 cm, jadi kita dapatkan :
1 kg/m3
= 1000 g/(100 cm)
2
= 10-3
g/cm3
1 g/cm3
= 1000 kg/m3
Sifat fluida 3Untuk mempelajari efek gravitasi pada tekanan fluida , kita bahas fluida dalam sisilnder pada
gambar 7.8 . gaya F bekerja tegak lurus pada piston. Jadi tekanan pada piston adalah :
P0 = F/A
Tanda O mengindikasikan tekanan pada bagian atas fluida. Dari hukum Pascal, tekanan Ph pada
dasar fluida akan sama dengan  P0 jika gaya gravitasi diabaikan. Namun, karena ada gaya
gravitasi, gaya total ke bawah pada fluida sebesar F + Fg   dimana F adalah gaya gravitasi pada
fluida. Dari gaya tersebut, harus ada kontak gaya ke atas sebesar F= -(F + Fg) dari dasar silinder.
Reaksi Rc = -Fc = F + Fg dengan mengerjakan gaya ke bawah pada dasar silinder. Jadi tekanan ph
pada dasar sebesar :
Ph = (F + Fg)/A
     = po  + ( Fg/A)
Tekanan di bagian bawah fluida lebih besar, dikarenakan berat dari fluida itu sendiri.
Peningkatan tekanan dengan kedalaman berhubungan dengan kerapatan fluida ρ. Volume pada
fluida V= Ah, dimana h  adalah ketinggian fluida, dan massa fluida m = ρV= ρAh, jadi :
`Fg =mg = ρAgh
Atau dapat juga ditulis :
Ph= p0 +  ρgh
Ph – Po= ρgh
Persamaan ini membuktikan kebenaran hukum pascal yang berhubungan dengan berat pada
fluida.
Persamaan diatas dapat digambarkan dengan mengisi tabung seperti pada gambar 7.9 dan 7.10
dengan air dan dihubungkan oleh tube seperti pada gambar 7.11 .
Dengan persamaan :
Pa = p0 + ρgha
Pb = P0 + ρghb
Kita substitusikan persamaam kedua dari persamman kesatu, kita dapatkan :
pa – pb = ( Po+ ρgha ) - ( p0 + ρghb)
= ρgha – ρghb = ρg(ha – hb)
= ρgh
Jadi sifat fluida ketiga adalah : tekanan dalam fluida saat diam adalah sama di setiap titik pada
kedalaman yang sama. Dan perbedaan tekanan diantara titik a dan titik b pada kedalaman ha dan
hb adalah :
Pa – pb = ρgha – ρghb = ρg(ha-hb)
Tekanan atmosfer
Kita hidup di dasar pada udara pada atmosfer diaman tekanannya 14.7 lb/inc
2
atau 1.01 x 105
N/m2
. Setiap unit tekanan disebut atmosfer, yang digambarkan dengan hubungan
1 atm = 760 mmHg = 1.0133 x 105
N/m2Nilai ini sebanding dengan tekannan rata-rata atmosfer diatas permukaan laut.
Kerapatan udara di atas permukaan laut berkurang karena tekanannya berkurang. Jika
kerapatannya konnstan,akan sebanding dengan ketinggian air laut.
Contoh, kota Mexico berada di ketinggian 1500 di atas permukaan laut, untuk menemukan
tekanan Pa kota mexico, kita ambil, h0 = 1500 m, kerapatan air laut 1,2 kg/m3
. kerapatan di kota
mexico sekitar 1.0 kg/m3
, jadi kerapatan rata-ratanya 1,1 kg/m3
.
Pa – p0 = ρgha – ρgh0
= -(1.1)(9.8)(1.5x1000)
= - 0.16 x 105
N/m2
Tekanan di mexico city lebih kecil daripada tekanan di laut. Dengan  Po  =  1.01 x105
N/m2
,
tekanan di kota mexico sebesar :
Pa= P0 – 0.16 x 105
N/m2
    = 0.85 x 105
N/m2
Tekanan gauge
Tekanan fluida pada titik dalam tubuh makhluk hidup selalu dianggap sebagai perbedaan p
antara  tekanan absolute p  pada titik tersebut dan  tekanan atmosfer p0.  tekanan ini disebut
dengan tekanan gauge.
Tekanan gauge = p – p0
Darah mengalir dari aorta ke arteri utama dalam tubuh. Arteri ini bereblok cabangnya pada
pembuluh yang lebih kecil hingga mencapa kapiler-kapiler.
Sebagai contoh, pada manusia tekanan darah yang dipompa dari jantung sekitar 1 lb/in2
(100
mmHg). Ini adalah tekanan gauge, ini adalah kelebihan tekanan diatas tekanan atmosfer.
Manometers dan barometers
Tekanan gauge dapat diukur oleh alat yang disebut dengan  manometer pipa terbuka alat ini
berupa pipa berbentuk U yang bagiannya diisi dengan cairan, biasanya air atau merkuri
Tekanan darah diukur dengan menggunakan manometer merkuri. Pada prinsipnya, manometer
juga dapat digunakan untuk mengukur tekanan pada atmosfer,ini9lah alat yang disebut dengan
barometer.
Gaya apung
Saat megukur berat suatu benda di dalam air, beratnya akan lebih kecil daripada saat diukur di
udara, ini disebabkan air mengerjakan gaya ke atas atau pada benda tersebut, inilah yang disebut
dengan gaya apung. Gaya ini tergantung pada kerapata dan volume benda,tetapi tidak bergantung
pada bentuk dan komposisi benda tersebut
Fa – Fb = PaA - PbA
Dimana Fa  > Fb,  inilah yang disebut dengan hukum Archimedes, atau sederhananya, disebut
dengan sifat fluida keempat.
Sifat fluida keempat, yaitu gaya apung dikerjakan oleh fluda pada benda yang besarnya sama
dengan berat benda yang tenggelam dalam fluida.Aliran fluida
Ini adalah 3 bagian terakhir dalam flida diam. Fluida bergerak pada umumnya lebih rumit, tetapi
sangat penting untuk memehami fenomena-fenomena yang ada seperti bagaimana pesawat
terbang bekerja, serangga yang berdiri diatas air, dan sirkulasi udara di dalam atmosfer.
Walaupun prinsip fluida bergerak hanyalah hokum Newton,  tetapi persamaan-persamaannya
mengganbarkan betapa rumitnya gerak pada fluida.
Viskositas
Perbedaan antara fluida diam dan mengalir adalah, pada fluida mengalir dikerjakan gaya parallel,
sedangkan pada fluida yang diam tidak.
Koefisien viskositas :  F = ŋ (vA)/z
Bila kecepatan aliran suatu fluida menjadi cukup besar, aliran laminer rusak dan
turbulensi terjadi. Kecepatan kritis yang diatasnya lewat pipa adalah turbulen tergantung pada
kerapatan dan viskotas fluida dari pada jari – jari pipa. Aliran fluida dapat digolongkan oleh
bilangan tak berdimensi yang dinamakan bilangan Reynolds Ng yang didefinisikan sebagai
Nr = (2rvρ)/ŋ
Dengan v adalah kecepatan rata – rata fluida. Eksperimen menunjukkan bahwa aliran
adalah laminer bila bilangan Reynolds kurang dari 2000 dan turbulen lebih besar dari 3000.
Diantara nilai – nilai ini, aliran adalah tidak stabil dan dapat berubah antara satu jenis ke jenis
yang lain.
Laju aliran fluida dapat dituliskan dalam persamaan :
Q=  V/t = (Ad)/(d/v) = Av
    = πr
2
v
Dimana Q adalah laju aliran fluida, V adalah volume wadah penampung fluida, t adalah waktu, v
adalah kecepatan aliran fluida. Dan r adalah jari-jari luas penampang aliran fluida tersebut.APLIKASI DALAM BIOLOGI
Aliran darah
Aorta sangat besar untuk perbedaan tekanan hanya 3mm yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran darah normal. Dengan begitu, jika tekanan darah sebesar 100 mmHg saat
darah memasuki aorta,tekanannya akan berkurang menjadi 97 mmhg saat darah memasukiarteri
utama. Karena pembuluh ini memiliki diameter yang jauh lebih kecil daripada aorta, maka
tekanan akan menurun sebesar 17 mmHg,yang dibutuhkan untuk memelihara aliran darahnya.
Oleh karena itu tekanannya hanya 85mmHg saat darah memasuki arteri yang lebih kecil.
Pembuluh ini masih memiliki diameter yang lebh kecil,sehingga tekanan menurun 55mmHg
,yang dibutuhkan untuk memeilhara aliran darah tetap stabil.akhirnya ada penurunan yang lebih
jauh,yaitu menjadi 20 mmHg saat darh melewati kapiler-kapiler. Dengan begitu tekanan darah
menurun hingga 10 mmHg saat mencapai urat-urat(pembuluh Vena).gambar 7.26 menunjukkan
macam-macam skema tekanan darah saat bersirkulasi.
Itu menyenangkan untuk dapt ditulis sebagai berikut:
Q = (P1 – P2) /R
R  = (8vL) / πr
-1
Dengan R adalah hambatan dari pembuluh tunggal.persamaan  di atas juga berlaku untuk untuk
jaringan kompleks dari pembuluh yang saling berhubungan,seperti pembuluh darah dalam
system sirkulasi,hambatan total yang terhitung terdiri dari satuan pembuluh dalam
jaringan.prosedur ini juga dpat dilakukan untuk menghitung hambatan total dari sirkuit
elektronika.persamaan di atas menunjukkan hubungan  antara tekanan darah dan
hambatannya.contoh, aliran darah normal orang dewasa  Q = 0.83 x 10-4
m3
/s, total tekanan yang
menurun dari aorta hingga kapiler-kapiler adalah
P1-P2 = 90 mmHg = 1.2 x 104
N/m2
Jadi total hambatan pada semua arteri,artileri,dan kapiler dalam tubuh sebesar :
R =( p1-p2)/Q = (1.2 x 104
n/m2
) / (0.83 x 10-4
m3
/s)
   = 1.44 x 108
Ns/m5
Jika hambatan total tubuh menjadi besar secara tidak normal,maka tekanan darah harus
memelihara laju aliran darah. Ini adalah kondisis pada penderita tekanan darah tinggi,dimana
yang menjadi  penyebab 12% meninggalnya manusia di seluruh dunia. Dengan kata lain,
hambatan menjadi lebih rendah saat tekanan darah tidak berubah,darah yang mengalir (Q)
besarnya meningkat. Selama berolahraga,terjadi peningkatan tekanan darah dan penurunan
hambatan darah,menghasilkan peningkatan laju aliran darah. Penurunan hambatan darah
disebabkan oleh meningkatnya diameter pembuluh darah.Efek dari tekanan darah tinggi adalh menyebabkan jantung bekerja lebih keras daripada
biasanya.kuatnya arus P yang keluar dari jantung adalah usaha yang dikerjakan oleh jantung
dibagi waktu dalam memompa darah tersebut. Sama engan besarnya gaya F yang dikerjakan
jantung dikali jarak darah bergerak dalam 1 detik.
P = Fd
Gaya disini hanya lah tekanan yang dikerjakan jantung pada aorta dengan luas penampang aorta
tertentu.
F = pA
Laju aliran darah Q adalah volume darah yang melewati aorta dalam 1 detik. Jadi dalam 1 detik
volume darah yang bergerak sejauh :
D =  Q/A
Oleh karena itu, kuat arus yang keluar dari jantung
P = Fd
    = pA Q/A
    = pQ
Rata-rata tekanan darah normal orang dewasa adalah 100 mmHg = 1.3 x 104
N/m2
,jadi
P = (1.3 x 104
N/m2
)(0.83 x 10-4
m3
/s)
    = 1.1 Nm/s = 1.1 J/s = 1.1 w
Dengan begitu,daya keluaran normal dari jantung sebesar 1 w atau hanya 1 % dari daya yang
dikerjakan oleh tubuh.
Label:
0 Responses

Posting Komentar


widgets