TEORI MIKROEKONOMI
Teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai satu
bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian - bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikroekonomi masalah ekonomi dibedakan
menjadi 3 persoalan yang dinyatakan dengan :
- Apakah jenis –
jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi?
- Bagaimanakah barang dan
jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
- Untuk siapakah barang dan
jasa perlu dihasilkan?
TEORI MAKROEKONOMI
Teori makroekonomi menganalisis masalah tentang
keseluruhan kegiatan perekonomian. Aspek pertama yang dibahas dalam teori makrokonomi adalah mengenai
penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara. Analisis ini menerangkan
tentang sampai dimana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Dalam makroekonomi juga merinci tentang analisis
mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
1.
Pengeluaran
rumah tangga ( konsumsi rumah tangga )
2.
Pengeluaran
pemerintah
3.
Pengeluaran
perusahaan ( investasi )
4.
Ekspor dan impor
Teori makroekonomi meliputi juga analisis dalam
berbagai aspek berikut :
- masalah
ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk
kebijakan pemerintah untuk mengatasinya
- Peranan
uang dalam penentuan kegiatan
ekonomi
ü Masalah pengangguran dan inflasi
Pada umumnya
pengeluaran agregat yang yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada yang
diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan menimbulkan
pengangguran. Ada kalanya permintaan agregat yang melebihi kemampuan
perekonomian untuk memperoduksi barang dan jasa akan menyebabkan nkeaikan
harga atau inflasi.
ü Peranan kebijakan pemerintah
Langkah – langkah pemerintah intuk mengatasi masalah
pengangguran dan inflasi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu:
KEBIJAKAN FISKAL
Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah
untuk mengolah / mengarahkan perekonomian ke kondisi yangb lebih baik atau
diinginkan dengan cara mengubah-ubah peneriamaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama dengan
Kebijakan Moneter. Perbedaannya terletak pada isntrument kebijakannya. Jika
dalam Kebijakan Moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka
dalam Kebijakan Fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan ( T ) dan
pengeluaran ( G ).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar