JAKARTA, KOMPAS.com — Chairman McKinsey Global Institute Raoul Oberman mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada 2030. Apa saja
faktanya?
Pertama, tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia. Bahkan,
Bank Indonesia sudah menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia paling stabil
dalam 4-5 tahun terakhir.
Kedua, sekitar 90 persen pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari wilayah di
luar Jawa. Jadi, pertumbuhan ekonomi ini bukan hanya terjadi di Jawa atau
Jakarta.
Ketiga, sekitar 11 persen ekspor komoditas berasal dari sektor nonmigas. Ini
membantah mitos bahwa model pertumbuhan dalam negeri didominasi ekspor.
Keempat, pemakaian sumber daya sudah berkurang, bahkan sudah berkurang hingga
7 persen. Ini juga membantah bahwa sumber daya adalah penopang utama
perekonomian.
Kelima, sekitar 60 persen pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan
produktivitas. Ini juga membantah bahwa pertumbuhan ekonomi hanya dari
pertumbuhan angkatan kerja. "Ini saatnya Indonesia untuk tidak hanya menjadi jago kandang saja, tetapi
juga harus jadi juara di dunia," kata Raoul di acara KEN "Penyatuan Visi Bersama
Menuju Indonesia Maju 2030" di Hotel Ritz Carlton, Sudirman, Jakarta, Selasa
(13/11/2012).
Menurut Raoul, Indonesia memang memiliki waktu yang panjang untuk bisa
menjadi negara maju. Jika diproyeksikan menjadi negara maju pada 2030, Indonesia
perlu waktu 85 tahun untuk bisa menjadi negara maju.
Bayangkan dengan negara Inggris yang perlu 250 tahun untuk bisa menggandakan
produk domestik brutonya. Namun, China hanya perlu 12 tahun untuk
melipatgandakan PDB-nya. "Inilah kebangkitan Asia, salah satunya Indonesia,"
tuturnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar