Kerajaan
Majapahit
A)
Letak
Geografis
Pusat
pemerintahan Kerajaan Majapahit diperkirakan berada di Trowulan yang letaknya
di sebelah baarat daya Kota Majapahit. Perkiraan tersebut didasarkan atas
banyaknya penemuan di lokasi tersebut berupa pondasi bangunan, gapura,candi
saluran air, dan umpak-umpak rumah.
B)
Sumber-sumber
Sejarah
Sumber-sumber
sejarah Kerajaan Majapahit di antaranya sebagai berikut;
1) Prasasti
,di antaranya Prasasti Gunung Butak, Brumbung, Kudadu, Gajah Mada, dan Jiu.
2) Karya
sastra yang berasal dari Kerajaan Majapahit, yaitu Negarakertagama, Pararaton,
Sutasoma dan Kidung Sundayana.
3) Candi-candi,
di antaranya adalah Candi Penataran, Tikus, Tegalwangi, Bajangratu, Jabung, dan
Kedaton.
4) Berita-berita
asing dari Cina, India, dan Arab.
5) Arca,
mata uang, dan keramik
C)
Sistem
pemerintahan
Dalam struktur
pemerintahan kerajaan Majapahit, raja diangggap sebagai penjelmaan dewa dunia
dan memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Dalam melaksanakan
tugasnya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat pemerintahan. Sebelum menjadi
seorang raja, putra mahkota biasanya diberi daerah kekuasaan sebagai raja muda
(yuwaraja atau rajakumara)
Seorang raja
dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh Dewan Persidangan Kerajaan atau Bhatara Sapta Prabu yang bertugas memberi
pertimbangan-pertimbangan kepada raja. Anggota dewan terdiri dari sanak saudara
raja. Disamping raja Majapahit, masih ada sejumlah raja-raja daerah atau Paduka
Bathara. Paduka Bathara memerintah
daerah-daerah yang berada dibawah kekeuasaan Majapahit. Raja dalam menjalankan
pemerintahan dibantu oleh tiga menteri, seperti i hino, i halu, dan i siikan.
Dari ketiga mahamenteri tersebut, mahamenteri i hino merupakan yang tertinggi kedudukannya, ia mempunyai hubungan
dengan raja dan bahkan ia dapat mengeluarkan piagam-piagam yang berupa prasasti.
Ketiga
mahamenteri itu dibantu oleh para rakryan menteri pakirakiran atau sekelompok
pejabat tinggi kerajaan yang merupakan badan pelaksana pemerintahan. Badan ini
terdiri dari lima orang pejabat, yaitu rakryan mahapatih (patih amangkubumi), rakryan demung, rakryan tumenggung, rakryan
rangga, dan rakryan kanuruhan. Pada zaman Majapahit kelima pejabat itu disebut
dengan sang panca ing wilwatika atau menteri amancanegara yang membantu raja
dalam menjalankan pemerintahannya.
Disamping para
rakryan menteri tersebut, terdapat Dharmadaryaksa.
Dharmadaryaksa bertugas mengurusi masalah-masalah agama antara lain:
Dharmadhayaksaring Kasaiwan mengurusi agama Hindu Siwa dan Dharmadyaksaring
ring Kasogatan mengurusi agama Budha. Masing-masing Dharmadhayaksa dibantu oleh
sejumlah pejabat keagamaan yang disebut Dharma
Upapati. Pada zaman raja Hayam Wuruk hanya dikenal tujuh Dharma Upapati
yaitu Sang Pamegal i Tirwan, i Kandamuhi,
i Manghuri, i Pamwatan, i Jambi, i Kandangan rare, dan i Kandangan atuha. Majapahit dalam perkembangannya pernah
diperintah oleh beberapa raja. Raja-raja yang pernah memerintah Majapahit
antara lain Raaden Wijaya, Jayanegara, Tribhuwana, Hayam Wuruk, Wikrama
Wardhana. Majapahit mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk
dengan patihnya, Gajah Mada. Selama hidupnya, patih Gajah Mada menjalankan
politik persatuan Indonesia.
Cita-cita Gajah Mada yang dikenal dengan Sumpah
Palapa(yang berisi, Gajah Mada tidak akan hidup bermewah-mewah sebelum
mempersatukan Nusantara), dijalankan dengan begitu tegas sehingga menimbulkan
perisiwa pahit yang dikenal sebagai peristiwa Bubat tahun 1357 M. Peristiwa
Bubat (Perang Bubat) adalah peristiwa perselisihan antara Patih Gajah Mada
dengan Raja Padjajaran, sehingga memicu adanya pertempuran yang menyebabkan
terbunuhnya Raja Padjajaran dan puterinya Diah Pitaloka. Akibat dari peristiwa
tersebut politik Gajah Mada mengalami kegagalan. Peristiwa Bubat belum berarti
bahwa Padjajaran sudah tunduk kepada Majapahit. Bahkkan, Padjajaran terus
berkembang secara terpisah dari kerajaan Majapahit.
D)
Keadaan
Masyarakat
Perdagangan di
Majapahit telah ramai. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pedagang asing
di Majapahit. Menurut Ma-Huan (musafir
China), pelabuhan Tuban merupakan pelabuhan ekspor hasil bumi dari Jawa atau
pulau-pulau lainnya.
Bukti kemajuan
perdagangan di Majapahit diperkuat dengan ditemukannya relief-relief di Candi
Tegalwangi dan Candi Penataran. Relief tersebut menggambarkan para pedagang
dari desa sedang memikul hasil bumi berupa beras, lada, kelapa, dan buah
pinang.
Dalam bidang
sosial tata masyarakat di Majapahit berdasarkan Hinduisme. Ciri khusus
penerapan konsep Hinduisme adalah pembagian masyarakat dalam sistem kasta.
Pada masa
Majapahit telah terdapat sistem perundang-undangan yang mengatur hukum.
Undang-undang tersebut diduga berlaku bagi tujuh kerajaan dibawahnya, yaitu
Singosari, Daha, Lasem, Kahuripan, Matahun, Wengker, dan Pajang. Undang-undang
dan hukuman berlaku untuk semua orang tanpa memandang silsilah dan kedudukan.
Semua orang yang terbukti melakukan kejahatan harus dikenakan pidana.
E)
Sebab-sebab
Kerajaan Majapahit dapat bertahan lama
Kerajaan
Majapahit adalah kerajaan yang periode pemerintahannya paling mengesankan dalam
perjalanan sejarah kerajaan Hindhu-Budha di Indonesia hal itu dikarenakan
kerajaaan Majapahit adalah kerajaan besar, disegani, dan termasyur hingga
mancanegara. Berikut adalah sebab-sebab Kerajaan Majapahit dapat bertahan lama;
1) Kerajaan
Majapahit diperintah oleh raja yang adil, tegas, dan bijaksana yaitu pada masa
pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada.Hal itu dapat dilihat dari
sistem perundang-undangan yang mengatur hukum pada masa itu tanpa memandang
status dan kedudukan. Semua orang yang terbukti melakukan kejahatan harus
dikenai pidana.
2) Daerah
Majapahit yang subur,sehingga para petani dapat menanam seperti padi, jagung,
lada, kelapa dan lain sebagainya.Sehingga rakyat dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan tercipta masyarakat yang sejahtera.
3) Terjalinnya
hubungan perdagangan dengan luar negeri seperti Cina,sehingga masyarakat
Majapahit dapat memenuhi kebutuhan yang
tidak ada dalam negeri.
4) Luasnya
daerah kekuasan kerajaan Majapahit.
F) Sebab-sebab runtuhnya Kerajaan
Majapahit
Walaupun kerajaan Majapahit adalah
kerajaan yang besar,namu pada masanya juga akan mengalami keruntuhan, hal itu
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain;
1) Tidak
ada raja dan patih yang tangguh, adil, dan bijaksana sepeninggal raja Hayam
Wuruk dan patih Gajah Mada.
2) Sepeninggal
Raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada, terjadi perebutan kekuasaan antar
saudara, perang tersebut dikenal dengan sebutan perang Paregrek.
3) Melepasnya
daerah-daerah kekuasan kerajaan Majapahit.
4) Masuknya
agama islam ke wilayah Nusantara khususnya wilayah Majapahit. Agama Islam dapat
diterima dengan mudah diterima oleh masyarakat Nusantara dikarenakan
ü Ajarannya
yang sederhana, dan mudah dimengerti sehingga setiap orang dapat dengan mudah
mempelajarinya.
ü Syaratnya
mudah artinya untuk masuk agama Islam cukup dengan hanya mengucapkan dua
kalimat syahadat.
ü Dalam
agama Islam tidak menganal kastaatau status sosial.
ü Disebarkan
dengan cara damai tidak dengan kekerasan atau paksaan.
ü Upacara-upacara
keagamaan sangat sederhana, para pemeluk agama islam tidak perlumelakukan
hal-hal yang rumit,misalnya sesaji.
Oleh sebab itu para pemeluk agama
Hindhu-Budha berubah keyakinan dengan pindah memeluk agama Islam.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar