HUJAN
Mendung menyelimuti kawasan
rumahku, angin yang membawa semerbak bau airpun datang menyambut. Gemuruh
guntur dan petir bergantian tak mau kalah meraimakan sore ini. Dan tak lama
kemudian gemericik air mulai terdengar, air membasahi tanah. Bau khas tanah basah
menyeruak memenuhi hidung, menenangkan jiwa. Air yang menetes mengenai genting
menimbulkan suara yang indah, bagaikan konser musik rock katamu. Air yang turun
dengan derasnya layaknya tirai sutra yang sedang Tuhan pamerkan pada kita, itu
juga katamu. Pelangi yang muncul setelah hujan pergi adalah jejak hujan yang
Tuhan perlihatkan pada kita agar kita selalu gembira jika hujan datang, yang
ini juga katamu.
Perasaan senang tiba-tiba
menghampiriku, senyumpun tanpa kusangka terlukis begitu saja di wajahku. Aku
yang sedari tadi mengamati datangnya hujan dari balik jendela kamar merasakan
perasaan bahagia bercampur kecewa setiap mengingat kenangan datangnya hujan
yang selalu bebarengan dengan kedatanganmu, Adit. Memperhatikanmu mengamati
hujan sambil mendengarkan puisimu tentang hujan terkadang membuatku iri pada
hujan yang menempati tempat khusus dihatimu. Begitu romantisnya syair hujanmu.
“ Dit, sejak kapan sih kamu
suka hujan ? sepertinya aku mulai cemburu, setiap kita menyaksikan hujan
bersama seperti ini kamu selalu lebih perhatian ke hujan”, aku mulai angkat
bicara setelah sejak tadi mendengarkannya memuja keindahan hujan.
“ Sejak aku mulai mengenal
kasih sayang, baik dari Mama maupun dari kamu. Saat aku tahu betapa tulusnya
kalian sayang ke aku, dan saat kalian menunjukkan hal itu padaku ... hujan
selalu datang”, jawabnya dengan tatapan lembut ke arahku. Senyum tipis
tergambar nyata di wajahnya, seolah mencerminkan kejujuran ucapannya.
Aku hanya bisa membalas pernyataannya
barusan dengan senyum dan anggukan pelan, menatap sorot tajamnya yang lembut. Kunjungannya
kali ini sedikit lebih lama dari biasanya, aku juga bersyukur karena hujan kali
ini bisa menahannya lebih lama bersamaku. Membuatku bercengkerama banyak
dengannya, menyuguhkannya secangkir teh hangat untuknya.
#bersambung
Tidak ada komentar :
Posting Komentar